perihal usai
1/ Biarlah tua menjemput kita bersemayam di beranda dengan teh hangat di genggaman Kau dan aku, melihat anak-anak tumbuh dewasa dan bercanda tawa Biarlah kita usai dimakan waktu karena kita fana tapi cinta takkan mati karena ia abadi 2/ Ketika kau tersenyum, kulihat kematian di dalamnya sungguh mesra dan indah bercumbu denganku Hidup ini adalah tragedi tetapi bersamamu aku belajar untuk memaknai setidaknya, aku bersyukur karena aku tahu aku tidaklah kehilangan rasa cinta, rasa iba, dan rasa kasih sayang. karena dirimulah, utuh sudah aku. 3/ Maafkan aku, aku tak pandai membuat puisi Te ta pi hidupku ad a la h hidupmu Sampai jumpa, dirimu aku mencintaimu. ("perihal usai," Mei 2019)