Pesawat Kertas untuk Bapak
Apa kabar, Pak? Bagaimana keadaan surga? Semoga Bapak tenang, damai dan selalu dalam dekapan-Nya. Masih sangat menyengat, harum mawar yang menyebar lewat udara dan memenuhi setiap sudut ruang pada hari itu. Masih segar di ingatan tubuhmu yang terbujur kaku dan terbungkus kafan putih. Terngiang-ngiang di telinga tumpah ruah air mata beserta jeritan pertanda duka. Menggema hebat suara kerabat yang melantunkan ayat suci untuk mengiringi kepergianmu. Yang tak pernah kupercaya, bapak pergi sehari setelah menghabiskan malam dengan tertawa bersama keluarga–menghabiskan jajanan martabak manis kesukaan bapak di sudut Taman Ciruas. Suara pengendara yang riuh menjadi saksi bisu malam itu, malam yang penuh kehangatan. Karena itulah kusebut kepergianmu seperti sambaran petir di tengah matahari yang sedang bersinar cerah. Bapak meninggal karena penyakit jantung yang didera sejak 4 tahun yang lalu. Tepat pada Senin pagi, 25 Januari 2021, hari yang tak akan pernah aku lupa sampai kapanpun, hari yang m...