Membersamai Ketidaksempurnaan ; Kita adalah KBM FEB
Momentum sakral yang dinantikan,
Sorak-sorai dalam perjalanan pelantikan,
mungkin menyisakan jejaknya yang terpatri.
Hingga dinyatakan hitam di atas putih
Meski konon masih tak pasti
Namun patut dikenang,
Semesta berpendar, mengajarkan banyak kisah
Tentang kehangatan dan keharmonisan
Tentang saling memiliki dan membersamai
Perlukah kembali diupayakan?
Kali ini
Tak ada gaun yang berenda-renda
Tak ada suara yang bertalun-talun
Tak ada tenda dan juga unggun
Hanya beralaskan kesederhanaan diatas kebersamaan,
Tentu masih tersampaikan makna dan cerita
Untuk tetap bersama, dalam suka duka dan cita rasa
Detik, menit, jam, hari, minggu berputar
Semua lelah seakan lenyap,
dibalut oleh kebersamaan
Namun,
Semangat terkadang terkikis
saat hati teriris
cibiran, kritikan, gerah,
Tapi kadang menjadi penguat akan janji yang terucap
tiap masa, senantiasa berdinamika
bukan soal salah siapa
bukan berebut pengakuan paling sempurna
Nyatanya,
Ketidaksempurnaan itu meleburkan ego.
Ketidaksempurnaan itu bukan alasan,
atas ketidakhadiran dan menjumpai penerimaan
Hhh…
Hampir saja meredupkan banyak asa
Tapi kemudian kembali menyala
Dengan saling menguatkan dan percaya
Aduhai
Raja dan punggawa tanpa punakawan, mau apa?
Apalagi tanpa rakyatnya, punya apa?
Lokomotif tanpa roda bukan apa-apa
Lokomotif beroda, tanpa gerbong mau kemana?
Kesemuanya saling mengisi, demi melajunya sebuah kereta
Yang di depan memberikan lentera
Bukan sok kuasa, tapi karena cinta
Yang di belakang menggenggam pundak
Bukan tak bisa, tapi karena percaya
Yang renta, akan sampai pada batasnya
Namun, salahkah berbagi cerita?
Adakah frasa ‘terlalu renta’ untuk membersamai keluarga?
Yang berjuang atas keterbatasannya
Namun, salahkah mengupayakan cita-cita?
Adakah frasa untuk membesarkan keluarga?
Masing-masing dari kita mempunyai warna yang berbeda,
cokelat, merah hingga orange,
Pun masing-masing dari kita beridentitas angka
Dan setiap angka punya makna dan cerita
Silang pendapat ialah niscaya
Saling beradu makna
Namun,
bukan berarti tak saling menyapa
bukan berarti tak bisa duduk bersama
bukan berarti tak bisa bercengkrama
Itulah slogan kebanggaan amat sakrat yang masih melekat, "kita tidak sedarah tapi kita lebih dari keluarga".
Mari sama-sama membaktikan
Untuk menghamba pada Tuhan,
Mengabdi dan berkarya untuk Universitas dan Bangsa,
Mencintai dan merawat Fakultas tercinta, Fakultas Ekonomi Bisnis.
Selamat berkontribusi dan berprogres!
Jayalah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Serang Raya!!
Puisi ini saya dedikasikan untuk para pengurus KBM FEB (DPM, BEM, HUMAN, HIMAKSI) Periode 2018/2019 yang resmi dilantik pada tanggal 22 Mei.
Komentar
Posting Komentar