Audiensi: Ada Apa dengan Akreditasi Akuntansi?


Judul tulisan ini mirip dengan judul film yang pernah booming di tahun 2002, film lepas dengan judul Ada Apa Dengan Cinta, (AADC)  salah satu judul film yang menjadi tonggak bangkitnya gairah perfilman di Indonesia dan film yang paling laris di jamannya, karena rela ditonton berulang-ulang oleh penggemarnya yang sebagian besar anak muda bahkan orang tua, karena menyuguhkan nuansa romantisme percintaan dua anak muda Rangga (Nicholas Saputra) dan Cinta (Dian Sastrowardoyo) yang gemar menulis puisi, luar biasa.
Oke itu hanya prolog saja, gak bakalan ngebahas AADC.

Tapi jika kita bahas Ada Apa dengan Akreditasi? tentu jangan bayangkan dulu tentang sebuah romantisme percintaan, tetapi saya ingin mengantarkan pembaca kepada romantisme kehidupan akademik di Kampus yang dijuluki kampus Aquarium ini. Hubungan pasang surut yang dalam istilah 'Romantika' (Romantisme kehidupan akademik). Saya istilahkan Romantika karena layaknya pasangan sebuah hubungan relasi romantis yang kuat, tidak bisa terpisahkan, yang punya ikatan emosional kaut, dan cenderung disalahtafsirkan sehingga kadang hubungan ini mengalami fluktuatif, cemburu, benci tapi rindu. Dalam istilah formal juga hubungan pasang surut ini dilabeli sebagai dinamika kehidupan kampus, dan tergolong hubungan yang sehat.

Jika dicermati dari kejadian protes mahasiswa prodi Akuntansi kampus Unsera yang berbuntut ‘persoalan akreditasi', mestinya dipahami sebagai interaksi hubungan yang penuh Romantika, bahwa kadang untuk sebuah kebaikan kita harus menelan pil pahit untuk sebuah kesembuhan, atau mengkonsumsi sesuatu yang asam, atau bahkan manis, dan dalam kacamata demi kesembuhan, mesti dianggap ini sebagai sebuah yang positif.

Kamis, 19 Oktober 2017, pukul 13.00-15.30 WIB, bertempat di ruang 07 lantai 3 Gedung B Universitas Serang Raya, mahasiswa Akuntansi melakukan audiensi dengan pimpinan Fakultas.

Audiensi yang digagas oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi (BEM FE) tersebut dihadiri oleh ormawa lingkup Fakultas Ekonomi. Serta civitas akademika dihadiri oleh Dekan Fakultas Ekonomi, Ketua Prodi Akuntansi, Ketua Prodi Manajemen, dan Kabiro Kemahasiswaan.

Audiensi yang bertema "Klarifikasi Akreditasi Program Studi Akuntansi" tersebut berjalan cukup alot.

Dalam audiensi tersebut, moderator Fikri Marwan Sultan menyampaikan bahwasa Fakultas Ekonomi merupakan fakultas tertua di kampus Universitas Serang Raya.

"Proses akreditasi mencakup 7 kriteria penilaian akreditasi, diantaranya; identitas, visi dan misi, prestasi mahasiswa, sarana dan pra sarana, sumber daya manusia, penelitian & pengabdian kepada masyarakat, dan mutu alumni." Ujar Fikri.

Ia juga mengatakan audiensi ini dimaksudkan untuk mendapatkan arahan dan klarifikasi terkait kebijakan dalam proses penyelenggaraan pendidikan program studi.

"Mudah-mudahan audiensi ini dapat menemuman titik terang dan bermanfaat untuk kemajuam Fakultas Ekonomi." tambahnya.


Kaprodi Akuntansi Nana Umdiana menanggapi terkait turunnya akreditasi Akuntansi. Dengan diperkuat data dari BAN-PT (Badan Akreditasi Nasional-Perguruan Tinggi), disebutkan secara detail musabab turunnya akreditasi. 12 Oktober 2016, akreditasi program studi Akuntansi menurun dari B menjadi C.

Ia juga menegaskan, akreditasi bukan sekedar menulis borang, akreditasi adalah bagian dari serangkaian proses penjaminan mutu yang harus dilakukan secara terencana, terstruktur, tersistem, dan terukur oleh program studi bersama Fakultas dan Universitas. Dengan demikian, borang tak lebih dari pendokumentasian semua kegiatan yang telah dilakukan oleh program studi.

Sementara Dekan Fakultas Ekonomi berharap agar kegiatan yang dilakukan mahasis­wa harus kita dukung dan dilakukan secara intensif. 

"Jika kegiatan itu ber­manfaat  dan bernilai edukasi dapat kita sertakan dalam berkas untuk pengurusan akreditasi oleh Badan Akreditasi Nasio­nal Perguruan Tinggi (BAN PT) dan bisa meningkatkan nilai akreditasi,” kata Dekan, dalam forum audiensi tersebut.

Kegiatan postif yang dilakukan mahasiswa fakultas ekonomi khususnya organisasi kemahasiswaan karena memberi kontribusi nyata dengan melakukan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat pada Juni 2017 lalu, itu bagian daripada peningkatkan nilai akreditasi program studi (prodi). Hal itu dapat terwujud jika kegiatan yang dilakukan positif dan memiliki manfaat bagi mahasiswa, fakultas, kampus dan masyarakat. Hal tersebut dikatakan oleh Pak Abdul Fatah, selaku Kabiro Kemahasiswaan.

Abdul Fatah juga mengapresiasi dengan diadakannya Audiensi bersama civitas akademik ini. Menurutnya, adanya audiensi dapat meningkatkan kualitas mahasiswa dalam bersosialisasi guna mempererat silaturahmi antar­ mahasiswa fakultas ekonomi dengan pimpinan akademik.
"Ini bukan demo untuk pimpinan akademik, tapi ini bentuk peduli dari mahasiswa fakultas ekonomi untuk mengkritisi kinerja civitas akademik." tambahnya.
Pernyataan dari salah seorang mahasiswi tingkat akhir yang sekarang menjabat menteri di BEM UNSERA Cici Rosmala, ia menyayangkan saat ini kinerja pimpinan fakultas khususnya prodi akuntansi kurang pedulinya dengan akreditasi.
"Penderitaan yang saya alamin. Dulu ketika saya masuk kuliah, angkatan 2013, akreditasi akuntansi B dan sekarang sudah hampir lulus malah turun menjadi  C." tandasnya.

Padahal menurutnya, mahasiswa fakultas ekonomi satu-satunya fakultas yang ada di UNSERA yang mempunyai desa binaan berkat kontribusi nyatanya di masyarakat.

"Pada tahun 2015, Fakultas Ekonomi mendirikan Koperasi di Desa Cokop, Kec.Taktakan, dan sekarang alhamdulillah Desa Cokop sudah berkembang lebih baik daripada tahun sebelumnya, dan juga tahun adek-adek KBM FE angkatan tahun ini telah mengadakan pengabdian kepada masyarakat di Ds.Lontar, Kec.Tirtayasa, mampu menghasilkan produk unggulan asli dari FE yaitu CIRULA (Cireng Rumput Laut)." ujar Cici dengan suaranya lantangnya.

Rizki Badrussalam, Ketua BEM FE, mengilustrasikan seharusnya Mahasiswa dan Pimpinan Akademik itu seperti Kereta dan Rel-nya, tidak bisa dipisahkan, yang harus sejalan untuk mencapai tujuan. Badrus juga mengharapkan agar Pertemuan dalam dalam audiensi ini, mahasiswa ormawa KBM FE dan mahasiswa biasa harus tau kondisi internal yang ada di Fakultas Ekonomi.

Di akhir pembicaraannya, ia juga mengatakan bahwa ada kontribusi nyata dari Mahasiswa Ekonomi untuk kemajuan nama baik Fakultas Ekonomi.
"Jika berbicara kontribusi, kita sudah banyak melakukan aksi nyata dilapangan untuk fakultas Ekonomi, lihat saja di sekretariat BEM FE banyak dokumen-dokumen kita dalam kontribusi untuk Fakultas Ekonomi." tegasnya.

Ia juga mengharapkan untuk kedepannya harus ada transparansi dan melibatkan mahasiswa dalam proses Re-akreditasi program studi.

Semoga niat baik dengan diadakannya audiensi bersama civitas akademik ini menjadi fakultas ekonomi yang lebih baik khusunya meningkatkan kembali akreditasi program studi akuntansi.

Sebelum audiensi ditutup, Fikri selaku modertor membacakan pesan yang disampaikan oleh Jendral Soedirman, "Jika rakyat hidup serba kekurangan, maka pemimpin juga harus ikut merasakannya. Pemimpin tidak boleh hidup berkecukupan, disaat rakyatnya mengalami kelaparan dan kesusahan."


foto bersama Dekan Fakultas Ekonomi

KELUARGA BESAR MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SERANG RAYA
@dpmfeunsera
@bemfeunsera
@himaksiunsera
@human_unsera


Penulis : Khairul Anwar
Dokumentasi foto : Grup Pengurus KBM FE

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pandemi, Organisasi Mahasiswa, dan "Jadwal Molor" Pemira Unsera

Wisuda Drive Thru Unsera; Komersialisasi Pendidikan di Masa Pandemi

Kisah Fajar, Embun dan Senja