Kelasku
yang terkurung dalam ‘kelas’Kelasku akan memanusiakan manusia
Tidak menuntun jiwa-jiwa ini untuk jadi budak. Budak harta, budak jabatan, budak nilai, budak materi, budak semuanya.
Tidak dikerangkeng dalam penjara-penjara dengan sekian syarat.
Mereka bilang harus dapat nilai sekian, hidup dengan gaji sekian, dan sekian bilangan syarat lainnya. Banyak sekali syarat bahagia ya?Di kelasku, semua bebas jadi dirinya. Tidak ada yang dipaksakan. Kupu-kupu bebas terbang, ikan bebas berenang, monyet bebas memanjat, katak bebas melompat. Tidak ada yang dipaksakan.
Di kelasku, kita akan belajar dengan ceria.Tidak perlu berkurung dalam kotak dengan sekian kursi dingin yang berjejer rapi. Semua bisa jadi kelas kan? Halaman, pasar, pantai, ladang, semuanya.
Mari kita menghitung bintang, bermain dengan angin, mengamati debur ombak. Melihat hijau daun, menggapai biru langit. Berkelana, bercengkrama dengan nelayan, melihat petani memanen padi yang menguning. Bertukar pikir dengan pedagang, berdiskusi dengan pemuka agama, semuanya.Atau kita bisa menjelajah waktu, melihat kilas balik kehidupan kehidupan di belakang. Bermain di sekitar candi, berkeliling kota tua, melihat masjid agung ditiap kota, semuanya.Kita akan belajar memaknai. Memaknai setiap langkah, setiap proses, setiap kejadian. Kita akan belajar membaca. Membaca alam, bahasa semesta, kalam Tuhan, semuanya. Kita akan melihat lebih jauh, kau siap?Tak perlu takut terkurung, kelasku terbuka luas. Kita bisa belajar dimana saja, kapan saja, apa saja, dari siapa saja. Semua bisa bergantian jadi guru dan murid. Aku bisa jadi guru, lain waktu jadi murid. Iya, kamu juga bisa jadi guru, lain waktu jadi muridJadi .. Ayo belajar! :)
Serang, 17 Oktober 2017
Komentar
Posting Komentar