Fiksi; Katak dalam tempurung kepada Semut

Bertanya kepada Katak dalam tempurung kepada Semut yang baru saja pulang setelah bersampan dari seberang lautan,

"Telah beribu tahun aku bersembunyi didalam ini tempurung, masihkah Gajah itu yang berdiri di pelupuk matanya?"

"Tidak" Semut menjawab sambil bersandar disebuah batu-batu tempat Udang pernah menyuruk dibaliknya.

"Lalu?"

"Kini di pelupuk matanya tiada apa-apa lagi. Gajah telah lama gadingnya dicuri orang, Harimau telah lama meninggalkan belang," sejenak Semut berhenti berkata-kata, kemudian melanjutkan "hanya tinggal seonggok Kecebong yang lihai bersilat kata, tapi kini kecebong-kecebong itu pun telah menyelam didasar kolam, tak lagi pandai bersuara!"

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pandemi, Organisasi Mahasiswa, dan "Jadwal Molor" Pemira Unsera

Wisuda Drive Thru Unsera; Komersialisasi Pendidikan di Masa Pandemi

Kisah Fajar, Embun dan Senja