Penyakit itu Bernama Draf
Hahaha. Rasanya selalu ingin menertawakan diri sendiri. Karena begitu banyaknya tulisan yang pada akhirnya menyasar ke dalam draf. Berbagai alasan melintas di dalam kepala, tulisan belum siap publikasi, malas menulis, akan dilanjutkan nanti, ingin melakukan hal lain dulu, dst. Sampai akhirnya gagasan-gagasan yang tidak sabar untuk tertuang ke dalam tulisan lama-lama berganti menjadi keluhan-keluhan betapa diri ini merasa tidak mampu untuk menulis tulisan yang bagus.
Ah! itu dia, bagus. seringkali tulisan-tulisan prematur ini menyasar ke dalam draf hanya karena merasa tidak cukup bagus untuk dibaca orang lain. Berharap suatu saat bisa menuliskan sesuatu yang dapat menyenangkan semua orang. Berharap tidak ada lagi cemooh sesama penulis tumblr yang mengatakan akun tumblr ini kurang berisi lah, isinya curhatan saja lah, dst.
Impresi. Lawan dari kata Ekspresi. Jika ekspresi adalah mengeluarkan sesuatu yang berada di dalam, maka impresi adalah mengharapkan sesuatu dari luar untuk masuk ke dalam. Alih-alih membuat tulisan untuk menyatakan pendapat, mengeluarkan yang dirasa, beropini pemikiran yang dipunya, malah berharap yang lain. Komentar positif, dibaca oleh ribuan pasang mata, mempengaruhi pembaca secara signifikan, dst.
Hingga akhirnya akun ini berguna untuk membaca-baca tulisan, bukan untuk menjadi bagian dari yang menulisnya. Hingga akhirnya tulisan ini pun menyasar ke dalam draf juga, sesuai dengan judulnya.
Komentar
Posting Komentar