Manifestasi di pojok atas lemari

Aku menyimpan sebagian manifestasi fisik dari perjalananku selama kuliah. Kusimpan dipojok diatas lemari biruku.

Ketika nanti anakku sudah cukup dewasa dan akan melanjutkan kuliah, aku akan menunjukkan ini padanya. Dan, saat dia bertanya, “apa yang ayah lakukan saat kuliah?”

Akan kujawab, “Banyak hal, belajar banyak hal baru, menjalin relasi lebih jauh dan mimpi untuk merubah sesuatu yang berkaitan dengan orang banyak”

“Apa ayah berhasil?”

 "Tidak, ayah tidak berhasil. Ayah mencoba merubah banyak hal, tapi ayah justru kalah oleh hal kecil.“

 "Apa itu?”

“Kau tahu, ada banyak hal yang akan kamu mengerti pada saatnya.”

“Ini, bukan piala seorang pemenang, nak. Ini hanya kenang-kenangan bahwa ayah dulu melangkah ke banyak tempat. Dan, disetiap tempat ada sebuah hikmah seperti potongan lukisan. Pada akhirnya, saat ayah mengumpulkan semuanya, yang ayah lihat adalah gambaran lukisan ayah sendiri. Ayah tahu satu hal, bahwa ayah harus mengejar apa yang paling ayah inginkan, dan itu muncul dari hatimu."

"Jadilah dirimu sendiri dan kejar apa yang kamu mau. Kalau kamu nanti pergi dari rumah ini, bukan nilai yang tinggi yang ayah harapkan, tapi saat dirimu datang kembali dengan keyakinan di matamu. Sebuah keyakinan tentang apa yang ingin kamu raih di masa depanmu, dan kamu tahu persis itu apa. Jalanlah lebih jauh, tidak perlu takut. Takdir tidak akan menyakitimu selama tanganmu tidak pernah lemah mengangkat.”

“Tapi, bagaimana bila aku gagal ayah?”

“Ayahmu juga pernah gagal, nak. Dan, itu memalukan dan membuat ayah sedih. Tapi, ada saatnya perasaan itu berubah menjadi sebuah rasa syukur. Rasa syukur karena ayah telah berani dengan kegagalan.”

“Kalau ayah mengingat kegagalan waktu itu…. Kau tahu, tidak semua kegagalan memintamu mengulang hal yang sama. Mungkin saja, itu pesan darinya untuk mencoba ditempat lain karena tempatmu bukan disitu. Dan, ayah menemukan sendiri dimana tempat ayah harusnya berada."

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pandemi, Organisasi Mahasiswa, dan "Jadwal Molor" Pemira Unsera

Wisuda Drive Thru Unsera; Komersialisasi Pendidikan di Masa Pandemi

Kisah Fajar, Embun dan Senja