Jangan Bunuh Potensi Seni Kami
Bakat seni biasanya tidak lahir
sendirian, mereka hadir satu paket.
Bakat seni. Setahu saya, tidak lahir
senidirian hanya pada satu topik.
Maksud saya, jika seorang anak berbakat
menggambar, kemungkinan besar dia-pun punya bakat dibidang seni lain. Bisa jadi
dia berbakat menulis, bisa jadi berbakat di musik, bisa jadi berbakat di
teater, atau mematung. Paling tidak, dia pasti punya bakat untuk menikmati pada
seni-seni lainnya, apapun itu.
Itu mengapa, mereka punya selera
hiburan yang menarik.
Anak-anak yang terlahir dengan bakat
seni, lebih peka terhadap keindahan. Lebih peka terhadap akses-akses yang tidak
kita perhatikan. Bisa jadi lebih mudah menikmati segala sesuatu.
Barangkali mereka tidak pintar
menghitung, tidak pintar menghafal rumus fisika, barangkali mereka terlihat
aneh. Barangkali mereka suka membicarakan hal-hal yang absurd. Tapi percayalah,
orang-orang dengan potensi seni adalah orang-orang yang dengan sangat cerdas
bisa berfilosofi dan berfikir secara konseptual secara mendalam, juga kreatif
menyelesaikan suatu permasalahan.
Mengapa seni juga butuh sekolah
khusus? Salah satunya adalah karena dengan bersekolah dibidang yang ingin
mereka tekuni, mereka akan mendapatkan metode pengajaran yang akan mengarahkan
bakatnya. Mereka akan diasah kepekaannya sehingga bakatnya membesar.
Jadi, sedih sekali ketika melihat
anak-anak yang sudah bisa menikmati seni sejak kecil harus 'dibunuh' dan
'dipaksa' untuk pintar dibidang yang tidak mereka suka.
Memaksa anak dengan bakat tertentu
untuk pintar dibidang lain adalah seperti "kucing untuk berjalan dengan
dua kaki. Bisa sih, tapi latihannya pasti sungguh menyiksa.
Sangat penting untuk meyakinkan anak
bahwa dia bisa menjadi apapun yang dia mau. Mungkin seseorang tidak bisa
memahami atau menguasai semua bidang, tapi yang penting adalah jangan membatasi
potensi. Kepercayaan diri itu penting ditanamkan pada anak sejak dini.
Komentar
Posting Komentar