Pukul Tiga Pagi

Pukul tiga pagi
Tak sampai-sampai ku raih mimpi
Bukan bersebab secangkir kopi
Memang ada beberapa hal yang membuat runyam
Yang belum juga dikemas-rapikan

Bukan maksud mengutuki malam
Mengapa begitu panjang
Betapa Purnama begitu menenangkan?
Hawa juga sedang menyenangkan

Pukul tiga pagi
Ku harus benar-benar terpejam
Menikmati mimpi-mimpi
Sekejap membuang apa-apa yang menyukarkan

Supaya saat mentari menyapa
Mata kembali terjaga
Tubuh juga tegap siaga
Karena bukannya karunia-karunia sedang tiba?

Serang, 31 Maret 2018

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pandemi, Organisasi Mahasiswa, dan "Jadwal Molor" Pemira Unsera

Wisuda Drive Thru Unsera; Komersialisasi Pendidikan di Masa Pandemi

Kisah Fajar, Embun dan Senja