Warnai dengan Bahagia

Fokuslah mewarnai yg gelap tapi jangan menumpahkan cat.
Warnai jangan melebihi garis-garis yang ada, jangan pula salah warna.

Lukisannnya sudah ada karena disepakati sebelum lahir.
Tinggal mau diwarnai seperti apa, dan saat mewarnainya pastikan dirimu sedang bahagia.

Kamu butuh seni. Mewarnai bukan karena ada keinginan saja. Warnai dengan tanganmu sendiri, karena maumu, dan bukan karena dipaksa orang lain, agar bila catnya kurang tak ada orang yg disalahkan. Ganti saja dengan warna lain yang paling menyerupai.
Karena jangan kamu biarkan tanpa warna, dan kamu harus bahagia setelahnya.

Catnya jangan dihabiskan sekarang. Bila berlebih jangan pula dibuang. Sisa kertas gambarmu masih panjang, agar pada gambar dalam ruang terakhir dikertas gambar kamu tetap punya warna. Jangan lupa, warnai dengan bahagia.

Sampai pada akhir kebahagiaanmu itu, lukisanmu penuh warna dan menjadi peninggalan indah bagi penikmatnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pandemi, Organisasi Mahasiswa, dan "Jadwal Molor" Pemira Unsera

Wisuda Drive Thru Unsera; Komersialisasi Pendidikan di Masa Pandemi

Kisah Fajar, Embun dan Senja